Portalmetrokita.com (Metro) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Metro menggelar pelatihan memasak makanan khas Lampung dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Metro ke-86, Rabu (24/05/2023).
Pelatihan ini berlangsung di Sentra Kreatif Metro (SEKAM) dan diikuti sebanyak kurang lebih 55 orang yaitu para ibu-ibu Ketua DWP unsur pelaksana Se-Kota Metro yang mana bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta kepada makanan khas Lampung sekaligus juga sebagai salah satu makanan daerah yang harus tetap dilestarikan.
Ac Yuliwati Bangkit selaku ketua DWP Kota Metro dalam sambutannya mengajak untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita, baik berupa nikmat kesehatan dan keselamatan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan pada hari ini.
“Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dan berguna dalam rangka memperkenalkan masakan khas Lampung kepada para peserta pelatihan serta melestarikan budaya adat Lampung yang merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang. Diharapkan kegiatan ini juga dapat memberikan wawasan dan keterampilan guna meningkatkan perekonomian keluarga” ucapnya.
Chef Hernadi selaku narasumber pelatihan ini juga menyampaikan bahwa makanan Lampung adalah identitas sebagai media yg mudah diingat dari tempat tersebut, dia juga menyampaikan bahwa makanan khas Lampung juga dapat terbagi darimana makan itu berasal. Seperti masyarakat pesisir yang menggunakan ikan laut dan masyarakat yang jauh dari laut biasa menggunakan ikan air tawar.
“Pada pelatihan kali ini kita akan membuat lima menu, yaitu Pisro, Oyah Isem, Kulak Kukut, Gabus Panggang, dan Ghemas. Semua masakan ini yang nantinya akan diolah bersama-sama dan mempelajari cara mengemasnya sebagai makanan khas Lampung yang memiliki ciri, ” sebut Hernadi.
Hernadi juga menyampaikan biasanya kelompok masyarakat Pepadun menggunakan bahan-bahan yang sudah mengalami fermentasi. Sedangkan kelompok Sai Batin menggunakan bahan bahan yg lebih segar.
Penasehat DWP Kota Metro, Silfia Naharani Wahdi, ketika hadir mengapresiasi kegiatan ini, karena selain menambah skill kemampuan kader DWP dalam menyajikan makanan yang bergizi kepada keluarga juga sebagai upaya pelestarian kekayaan budaya Lampung. (Agung)